Minggu, 11 September 2016

Ekonomi Kelembagaan (definisi dan unsur terkait)

EKONOMI KELEMBAGAAN
Ekonomi kelembagaan adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang berhubungan dengan institusi forman maupun informal di Indonesia.
Sekarang dikenal istilah ekonomi kelembagaan baru (New Institutional Economics / NIE) yang dicetuskan oleh Ronald Coase, dan ekonomi kelembagaan baru ini atau yang disingkat NIE bertentangan dengan mazhab/teori ekonomi neoklasik.
Ronald Coase mengembangkan gagasan tentang organisasi ekonomi untuk mengimbangi gagasan intelektual kebijakan kompetisi dan regulasi industri Amerika Serikat pada era 1960-an. NIE memiliki dasar intelektual atau teoritis yang menggeser teori/mazhab neoklasik atau ekonomi pasar bebas.
            NIE sebagai pembangun teori kelembagaan non-pasar dengan pondasi teori ekonomi neoklasik. Walaupun NIE menggoyahkan mazhab ekonomi neoklasik, NIE masih menerima asumsi dasar dari ekonomi neoklasi yaitu kelangkaan dan konsumsi, tetapi meninggalkan asumsi rasionalitas instrumental, yang mana dapat membuat ekonomi neoklasik menjadi teori bebas/nir-lembaga.
Dalam penerapan NIE yang mengadopsi teori nir-lembaga, harus memperhatikan beberapa hal untuk mencegah terjadinya kegagalan pasar. Sumber-sumber penting terjadinya kegagalan pasar adalah adanya informasi yang tidak sempurna, eksternalitas produksi, dan barang-barang publik.
            Beberpa literatur NIE menuliskan tentang kegagalan pasar menjadi penyebab keterbelakangan suatu negara. Menurut Williamson, pengadaan istilah NIE dimaksudkan untuk memisahkan NIE dengan istilah lain yaitu OIE (Old Institutional Economics) yang dipelopori oleh Common dan Veblen. Mazhab ekonomi kelembagaan lama mengatakan bahwa kelembagaan merupakan faktor kunci untuk menjelaskan dan mempengaruhi perilaku ekonomi tetapi tanpa kerangka teori yang memadai.
Mazhab OEI merupakan teori atau mazhab yang murni bergerak di luar teori ekonomi neoklasik dan tanpa metode perhitungan atau analisis kuantitatif.
            Perbedaan antara OEI dan NIE adalah OEI sangat memfokuskan kajiannya pada kebiasaan atau habit. Dan para ahli menegaskan bahwa kebiasaan dianggap sebagai faktor krusial yang menentukan formasi kelembagaan. Sedangkan NIE lebih berfokus pada kendala yang menghalangi pengondisian kelembagaan dan kelembagaan sebagai kerangka interaksi antar individu.



            NIE beroperasi pada dua level yaitu lingkungan kelembagaan dan kesepakatan kelembagaan. Williamson mendeskripsikan lingkungan kelembagaan sebagai seperangkat strukyur aturan politik, sosial dan legal yang memapankan kegiatan produksi, pertukaran, dan distribusi.
Nabil dan Nugent mengklarifikasi ide NIE dalam dua mazhab utama yaitu aliran biaya transaksi dan aliran tindakan kolektif.
            Walaupun para ahli telah mengklarifikasi dan mendefinisikan OEI dan NIE dalam artian yang sempit dan spesifik, OEI dan NIE memiliki konsep yang lebih luas.
Definisi bukan hanya berbicara mengenai organisasi seperti korporasi, bank, dan universitas, tetapi juga menggabungkan dan mewujudkan sistematika sosial, misal bahasa, uang, dan hukum.
NIE dibagi dalam dua kategori yaitu yang pertama adalah sejarah ekonomi baru yang dikembangkan oleh North, Fogel, dan Rutherford dan aliran pilihan publik oleh Buchanan, Tullock, Bates, dan Olson yang berfokus pada analisis makro.
Yang kedua adalah teori ekonomi biaya transaksi  yang diperkenalkan oleh Ronald Coase, Oliver Williamson, dan Douglass North, dan informasi ekonomi yang dikaji oleh Akerlof, Stigler, dan Stiglitz.
            Tiga teori penting yang menjadi pijakan para perencana pembangunan dan pengambil kebijakanyang mencoba mengadopsi pendekatan ekonomi kelembagaan untuk menguak persoalan-persoalan ekonomi.
Ketiga teori tersebut adalah teori ekonomi biaya transaksi, teori hak kepemilikan, dan teori mnodal sosial.
Ketiga teori tersebut memang sudah diakui dan diterima secara eksistensinya, namun di Indonesia sendiri belum bisa diterapkan seutuhnya sebab terbatasnya informasi maupun dominasi pemikiran ekonomi aliran klaasik dan neoklasik.
            Biaya transaksi didefinisikan sebagaibiaya-biaya untuk melakukan proses negosiasi, pengukuran, dan pemaksaan pertukaran.
Teori biaya transaksi menggunakan transaksi sebagai basis unit analisis, sedangkan teori neoklasik memakai produk sebagai dasar unit analisis.
Teori ekonomi kelembagaan juga dapat disebut sebagai teori Coase sebab dapat mengklarifikasi tentang biaya transaksi dalam teori ekonomi neoklasik.

            Untuk memahami konsep dasar dari hak kepemilikan, langkah terbaik adalah dengan mengasumsikan seluruh kegiatan ekonomi mengambil tempat dalam kerangka kelembagaan dasar dari negara liberal klasik.

Asumsi tersebut menyebutkan bahwa hak kepemilikan ditetapkan pada individu menurut prinsip kepemilikan pribadi dan bahwa sanski atas hak kepemilikan dapat dipindahkan melalui ijin menurut prinsip kebeasan kontrak.

#1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar