Minggu, 02 Oktober 2016

TEORI EKONOMI BIAYA TRANSAKSI



TEORI EKONOMI BIAYA TRANSAKSI
Oliver E. Williamson (1975, 1985, dalam Donaldson, 1995), mendefinisikan biaya transaksi sebagai proses pertukaran barang atau jasa antara orang dalam berbagai batasan.
Pada proses pertukaran berbagai sumber, ternyata terdapat beberapa faktor penting penciptaan dan pengemvbanganm struktru organisasi yaitu biaya-biaya keseluruhan dari sebuah rantai perekonomian (Scott, 1983, dalam Donaldson, 1995).
Williamson memiliki dua pandangan berbeda terhadap pengembangan struktur yaitu pasardan organisasi. Pada pasar, peetukaran terjadi lewat proses negosiasi kontrak di mana seluruh bagian dan unsur bergerak demi kepentingan pribadi.

Dalam pengetahuan murni, pertukaran atau transaksi merupakan kebutuhan semua bagian dan harga didasarkan atas kepentingan individual dan invisible hand pada perekonomian bebas.
Dari beberapa pandangan tersebut, dapat diambil satu poin pembahasan mengenai organisasi yaitu dari perspektif biaya transaksi. Teori biaya transaksi menungkiunkan kita untuk membuka pandangan dan mindset kita mengenai sejarah bisnis sebuah perusahaan yang entah muncul darimana, jangka waktu kepemimpinan, dan usaha yang maksimal dari perusahan tersebut. Poin-poin bahasan yang terkandung dalam biaya transaksi perusahaan adalah strategi yang unggul atau struktur yang ramping.

Terdapat fakta baru yang menjelaskan tiap kasus perusahaan pendatang baru yang selalu menikmati keunggulan biaya biasanya 30% (Drucker, 1995). Alasannya adalah tiap perusahaan baru mengetahui dan mengelola biaya dari keseluruhan rantai ekonomi pada pasar bebas bukan hanya biaya-biaya pada perusahaannya sendiri.
Asumsi tersebut memungkinkan pekerjaan dilakukan lewat kontrak-kontrak yang dibuat guna mengendalikan biaya-biaya dalam transaksi. Klaim pada kontrak menyatakan bahwa melalui kontrak segala sesuatu yang bernilai di masa depan dapat diestimasi.

Menurut pandangan neoklasik, pasar berjalan sempurna tanpa biaya apapun karena pembeli memiliki informasi yang sempurna dan penjual saling bersaing untuk bisa menghasilkan harga yang paling rendah. Tetapi faktanya, informasi, kompetisi, sistem kontrak, dan proses jual-beli bisa sangat asimetris.
Hal-hal tersebut menimbulkan adanya biaya transaksi yang bisa didefinisikan sebagai biaya-biaya untuk melakukan proses negosiasi, pengukuran, dan pemaksaan pertukaran. Dengan kata lain, teori biaya transaksi menggunakan transaksi sebagai basis unit analisis, sedangan teori ekonomi neoklasik menggunakan produk sebagai basis unit analisis.
Teori kelembagaan juga diformulasikan oleh Teori Coase (Coase Theorem). Coase mengklarifikasikan tentang biaya transaksi dalam teori ekonomi neoklasik. Coase mendemonstrasikan inefisiensi ekonomi neoklasik bisa terjadi bukan karena struktur pasar yang tak sempurna atau penjelasan standar lainnya, melainkan karena adanya kehadiran secara implisit biaya transaksi. Dalam kasus monopoli, inefisiensi bukan terjadi hanya karena struktur pasaryang terkonsentrasi, tetapi juga karena jumlah pembeli dan harus dinegosiasikan di antara mereka.
Dalam kasus eksternalitas, inefisiensi terjadi jika biaya sosial produksi melebihi biaya privat produksi sehingga perusahaan tidak mampu memberikan kompensasi bagi tambahan biaya tersebut. Sangat rumit untuk mendefinisikan biaya transaksi. Tetapi sebagai upaya untuk mengerjakan investigasi konsep tentang biaya transaksi sangat berguna untuk mengenali bentuk dan struktur pertukaran atau transaksi (Furubotn dan Richter, 1991:8). Menurut Wiliamson, transaksi terjadi bila barang atau jasa ditransfer melalui teknologi yang terpisah. Satu tahap dimulai, dan yang lain harus berhenti.
Commons menyatakan bahwa “unit terakhir dari sebuah aktivitas harus mengandung ketiga prinsip yaitu konflik, saling menguntungkan, dan ketertiban. Sedangkan menurut Mburu, biaya transaksi adalah biaya pencarian informasi, biaya negosiasi dan keputusan atau mengeksekusi kontrak, dan biaya pengawasan, dan pelaksanaan. Di sini (masih teori Mburu, seluruh pelaku pertukaran harus melakukan tawar-menawar antara satu dengan lainnya). Serikat pekerja dengan manajemen perusahaan, misalnya harus melakukan proses negosiasi baru secara periodik. Pengukuran juga bisa sangat mahal karena menyangkut keinginan untuk mengetahui secara mendalam terhadap suatu barang atau jasa yang diperjual-belikan.
Penegakan peraturan juga memunculkan biaya transaksi. Jika dalam sekali proses pertukaran seluruh kesepakatan bisa dilakukan dengan baik maka transaksi berikutnya bisa ditekan. Tapi bila sebaliknya, perlu diadakan mekanisme pemaksaan yang menjamin proses pertukaran bisa berlangsung dan tentu saja menimbulkan biaya transaksi. Furubotn dan Richter menunjukkan bahwa biaya transaksi adalah ongkos untuk menggunakan pasar dan biaya melakukanhak untuk memberikan pesanan di dalam perusahaan.
Ada tiga jenis biaya transaksi yang dibagi menjadi dua tipe yaitu :
1.      Biaya transaksi “tetap” yaitu investasi spesifik yang dibuat dalam menytusun kesepakatan kelembagaan
2.      Biaya transaksi “variabel” yaitu biaya yang tergantung pada jumlah dan volume transaksi.
Secara spesifik, biaya transaksi pasar dikelompokkan secara rinci yaitu :
1.      Biaya untuj menyiapkan kontrak artinya biaya untuk pencarian dan informasi
2.      Biaya untuk mengeksekusi kontrak
3.      Biaya pengawasan dan pemaksaan kewajiban yang tertuang dalam kontrak


#4
#tugaske4

1 komentar:

  1. YouTube Search by youtube
    youtube search · youtube search youtube videos · youtube search videos · youtube search videos · youtube search videos · youtube search videos · youtube search videos download youtube videos · youtube search videos. youtube  Rating: 5 · ‎8 votes

    BalasHapus